Baca lah . . .: Teori Kebenaran Korespondensi dan Koherensi

Laman

Selasa, 26 April 2011

Teori Kebenaran Korespondensi dan Koherensi


Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Contoh:
  1. Jika seseorang mengatakan bahwa, “Kampus Pascasarjana Unsri berada di kota Palembang,” maka pernyataan tersebut adalah benar, sebab pernyataan itu dengan objek yang bersifat faktual yakni Palembang, memang kota di mana kampus Pascasarjana Unsri berada. Apabila ada orang lain yang menyatakan bahwa “Kampus Pascasarjana Unsri berada di kota Jambi,” maka pernyataan itu adalah tidak benar, sebab tidak terdapat objek yang benar dengan pernyataan tersebut. Dalam hal ini, maka secara faktual, “Kampus Pascasarjana Unsri bukan berada di kota Jambi, melainkan di Palembang.”
  2. Seseorang mengatakan, “Wah lagi hujan nih!”. Perkataan bisa jadi benar, jika perkataan itu berhubungan dengan realitasnya. Akan tetapi, terkadang maksud perkataan lebih kepada sindiran, godaan atau yang bersifat menyesatkan, sehingga secara semantik, pernyataan ini dapat menjadi benar atau salah

Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi disebut pula konsistensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya, dan kecepatan dalam fisika.
Contoh:
  1. Semua manusia akan mati. Amron adalah seorang manusia. Amron pasti akan mati.
  2. Seluruh mahasiswa Pasca-Unsri mengikuti perkuliahan matrikulasi. Edy adalah mahasiswa Pasca-Unsri. Edy harus mengikuti kegiatan perkuliahan matrikulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar